Primbon Jawa adalah warisan budaya leluhur yang telah digunakan selama ratusan tahun oleh masyarakat Jawa untuk meramal berbagai aspek kehidupan. Mulai dari penentuan hari baik, kecocokan pasangan, hingga prediksi masa depan, primbon dianggap sebagai panduan hidup yang sarat makna filosofis dan spiritual.
Primbon berasal dari kata “primbun” yang berarti kumpulan catatan. Dalam praktiknya, primbon merupakan buku atau manuskrip yang berisi perhitungan berdasarkan kalender Jawa, weton (hari lahir), dan nilai-nilai kearifan lokal. Ilmu ini diwariskan secara turun-temurun dan sangat erat kaitannya dengan tradisi kejawen.
Salah satu aspek penting dalam primbon adalah perhitungan weton, yaitu kombinasi antara hari dan pasaran dalam kalender Jawa. Setiap orang memiliki weton yang dapat menunjukkan karakter, nasib, hingga kecocokan dengan pasangan hidup.
Dalam primbon, memilih hari baik (hari baik dan hari buruk) sangat penting untuk memulai sesuatu, seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha. Perhitungan ini mempertimbangkan unsur neptu dari hari dan pasaran, serta pengaruh bintang dan elemen alam.
Meski zaman telah berubah, banyak orang masih memercayai dan menggunakan primbon sebagai panduan spiritual. Bahkan saat ini, banyak aplikasi dan situs web yang menyediakan ramalan primbon secara digital, menunjukkan bagaimana tradisi ini tetap hidup dan beradaptasi dengan teknologi.
“Primbon bukanlah takdir mutlak, melainkan cerminan dari keharmonisan hidup antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.”
Keywords Terkait :
Pertanyaan